08 Desember 2009

BRAVO FC SINGGAHAN juara divisi 1 PERSATU TUBAN BABAK BELUR DIHAJAR 6-0 OLEH RAJAwALI PUTRA SIDOHARJO SENORI TUBAN

Rajawali Putra Sidoharjo Senori Tuban melakukan persahabatan Uji Tanding melawan Bravo FC Singgahan, salah satu tim dari divisi 1 (satu) PERSATU TUBAN yang pernah mencapai Delapan Besar liga PERSATU TUBAN. Bravo FC bertekuk lutut digilas 6-0 untuk Rajawali Putra Sidoharjo Senori Tuban. Dengan Pencetak goal no 10 melalui Hetrick dibantu oleh goal dari Supat 2 goal dan Heri 1 goal. Pada babak pertama Bravo FC dilibas 1 goal dengan banyak peluang yang disia-siakan pemain Rajawali Putra Sidoharjo Senori Tuban. Tim Rajawali Putra Sidoharjo Senori Tuban masìh mempersiapkan diri untuk menantang tim dari kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro anggota divisi utama PERSIBO dengan persiapan yang matang maka diharapkan tim dari Sidoharjo akan Meraih kemenangan.
Untuk persiapan tandang ke singgahan masih dipersiapkan sambil memulihkan tenaga yang tadi terkuras habis dalam mengalahkan BRAVO FC Singgahan.

Rajawali Putra Sidoharjo Senori Tuban siap bertanding melawan tim yang lebih tangguh agar menjadi tim yang hebat dan disegani dalam dunia sepak bola.

beri komentar ya!!!!!!!!!!!
Ok
ok

12 November 2009

PERSEPA SEMBUNG JUARA UNTUK KEDUA KALIyA MENAKLUKAN TARUNA JAyA

Sembung juara lagi.

Lagi lagi PERSEPA dari Sembung, Parengan, Tuban, Jatim menjadi juara untuk kedua kalinya dalam turnamen Rajawali Putra, di desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban menakhlukan Taruna Jaya dari Jatisari kec. Senori kab. Tuban.

kekalahan Taruna Jaya kali ini hampir sama dengan Kekalahan tahun kemarin yaitu melalui tendangan adu pinalti dengan skor sebelumnya 1-1 sehingga adu pinalti tidak dapat dihindarkan.

pertandingan kali ini jumlah penontonnya sangat banyak mencapai ribuan orang tetapi pertandingan tetap aman dan tertib sesuai yang diharapkan. Pada pertandingan kali ini pihak keamanan menambah personilnya baik dari kepolisian sektor Senori/polsek senori maupun anggota karang taruna KARyA BHAKTI desa Sidoharjo, Senori demi lancarnya pertandinan babak final ini.

Penyerahan hadiah Untuk Juara dilakukan hari ini juga di lapangan GELORA 16 OKTOBER desa sidoharjo kecamatan Senori, Tuban.

Kami atas nama karang taruna KARyA BHAKTI dan RAJAVVALI PUTRA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA:

POLSEK SENORI

ROKOK 369 (SAM LIOK KIU)

Bapak ALI AS'ADI

SEMUA TIM KESEBELASAN

dan SELURUH MASVARAKAT DESA SIDOHARJO karena telah membantu berjalanva acara ini sehingga dapat dilaksanakan.

TERIMA KASIH ATAS SEMUA

09 November 2009

Taruna Jaya Jatisari Senori, Tuban Lolos final dalam Kompetisi Rajavvali

Persegi takhluk dalam adu pinalti.
Pertarungan dua kesebelasan antara persegi (giwang) dan taruna jaya berjalan cukup alot. Kepiawaian keduanya dalam membawa bola dan mengolahnya cukup apik sehingga babak pertama dan kedua berjalan dengan seimbang tanpa goal.
Di sela-sela pertandingan, insiden pelemparan batu terjadi lagi, menurut beberapa sumber pelempar adalah anak dari desa kaligede, senori. kali ini yang menjadi sasarannya adalah penjaga gawang dari giwang sehingga mengalami luka cukup serius. Sampai akhirnya si pembuat onar diamankan oleh pihak yang berwajib di tempat parkir lokasi balai desa sidoharjo dengan barang bukti sebuah batu. Kemenangan akhirnya menjadi milik taruna jaya dengan adu pinalti dengan skor 4-3 meski masih menyisakan 1 tendangan untuk taruna jaya. Tapi pertandingan (adu pinalti)di hentikan karena taruna jaya dianggap sudah unggul sehingga menemani sembung dalam pertandingan final Kamis, 12 November mendatang.
Manakah yang akan menjadi juara? taruna jaya atau sembung? Kita saksikan bersama-sama Rabu mendatang.
Junjung tinggi sportivitas tanpa anarki dan kekerasan

PISS.......!!!!!!!!!!!!!!!!!
and
I LOVE U FULL......!!!!!!!!

INSIDEN KECIL MENGANCAM TURNAMEN TAHUN DEPAN/ SEMBUNG, PARENGAN LOLOS MENUJU FINAL

Memalukan!!!!!!!!!!!!!!

Memalukan!!!!!!!!!!!!!!

memalukan!!!!!!!!!!!!!!
Pertandingan yang seharusnya berjalan dengan lancar dan aman serta menjunjung tinggi sportivitas dalam kompetisi sepakbola di stadion 16 oktober Sidoharjo, Senori, Tuban kembali terjadi tragedi yang sangat merugikan bagi kedua kesebelasan.
Pertandingan yang seharusnya berjalan 2 >< 45 menit harus segera di akhiri setelah terjadi pelemparan tanah kepada wasit pemimpin pertandingan oleh salah satu suporter dari tim Rajawali Putra pada babak ke-2.
Akibatnya Adu Pinaltipun tak bisa Terelakan sehingga banyak pemain yang kecewa bahkan salah satu pemain dari tim Rajawali Putra membuka dan langsung melemparkan kaos tim kebesarane ke lapangan. Pemain no punggung 10 ini amat sangat kecewa terhadap suporternya yang kurang dapat menjaga suportivitas sehingga permainan sepak bola harus diakhiri.
Dalam laga kemarin tim Rajawali Putra harus kalah 3-1 dalam babak adu pinalti. Dan persepakbolaan dari Sembung, Parengan, Tuban lolos maju dalam Final hari rabu besok.
Panitia penyelenggara turnamen amat sangat kecewa atas insiden kemarin, karena dengan adanva insiden kemarin dikhawatirkan akan menyulitkan panitia untuk memperoleh ijin mengadakan turnamen di tahun-tahun mendatang.
Dengan tanpa ada ijin dari pihak keamanan atau Polsek maka turnamen Rutin tahunan di sidoharjo senori ini tidak akan dapat di laksanakan.

Semoga dengan insiden kecil kemarin pertandingan turnamen di tahun depan tetap dapat dilaksanakan dengan suportivitas yang tinggi.

06 November 2009

GASEVA, BANyUURIP, SENORI TAKLUK DI KANDANG RAJAWALI PUTRA SIDOHARJO DIWARNAI INSIDEN

Pertarungan antara Rajawali Putra B, Sidoharjo Senori, Tuban melawan Gaseva, dari desa banYuurip kec. Senori ini berlangsung cukup seru. Dengan permainan Yang imbang dan cuaca Yang mendukung menambah semaraknYa pertandingan. Pada babak pertama dari kedua kesebelasan tidak berhasil membobol goal kesebelasan lain dan akhire Kemenangan 1-0 untuk Rajawali Putra B, Senori, Tuban memajukan langkahnYa menuju babak semi final. Tragedi terjadi saat pertandingan berlangsung di babak kedua Yaitu perkelahian penonton (S*N*O) dari jatisari dan (y*k**i)dari sidoharjo Yang mengakibatkan penonton dari jatisari, senori tuban dipulangkan oleh keamanan dari polsek senori. Meskipun terjadi perkelahian antar penonton tidak menghentikan laju pertandingan kedua kesebelasan. Sampai babak peniupan peluit panjang. keributan tidak terjadi lagi dan puaslah semua penonton dan suporter dari kedua kesebelasan. Besok akan diadakan pertandingan antara kesebelasan Taruna Jaya dari desa Jatisari kecamatan Senori Kabupaten Tuban Melawan tim kesebelasan Rajawali Putra C (All Star Manula) dari Sidoharjo Senori Tuban

SELAMAT BERTANDING

GASEVA, BANyUURIP, SENORI TAKLUK DI KANDANG RAJAWALI PUTRA SIDOHARJO DIWARNAI INSIDEN

Pertarungan antara Rajawali Putra B, Sidoharjo Senori, Tuban melawan Gaseva, dari desa banYuurip kec. Senori ini berlangsung cukup seru. Dengan permainan Yang imbang dan cuaca Yang mendukung menambah semaraknYa pertandingan. Pada babak pertama dari kedua kesebelasan tidak berhasil membobol goal kesebelasan lain dan akhire Kemenangan 1-0 untuk Rajawali Putra B, Senori, Tuban memajukan langkahnYa menuju babak semi final. Tragedi terjadi saat pertandingan berlangsung di babak kedua Yaitu perkelahian penonton (S*N*O) dari jatisari dan (y*k**i)dari sidoharjo Yang mengakibatkan penonton dari jatisari, senori tuban dipulangkan oleh keamanan dari polsek senori. Meskipun terjadi perkelahian antar penonton tidak menghentikan laju pertandingan kedua kesebelasan. Sampai babak peniupan peluit panjang. keributan tidak terjadi lagi dan puaslah semua penonton dan suporter dari kedua kesebelasan. Besok akan diadakan pertandingan antara kesebelasan Taruna Jaya dari desa Jatisari kecamatan Senori Kabupaten Tuban Melawan tim kesebelasan Rajawali Putra C (All Star Manula) dari Sidoharjo Senori Tuban

SELAMAT BERTANDING

NASIB TRAGIS RAJAWALI PUTRA A SIDOHARJO SENORI TUBAN MELAWAN PERSEGI GIWANG RAYUNG SENORI TUBAN

Pertandingan hari ini adalah Rajawali Putra B Melawan Gaseva Banyuurip. Entah bagaimana hasil pertandingane yang jelas kemarin Rajawali Putra A dihancurkan oleh Giwang sampai hancur lebur tanpa sisa. Tim kebanggaan warga desa Sidoharjo Senori Tuban ini kemarin kewalahan melawan Persegi dengan sekor 2-0 untuk Persegi. dari segi usia memang Persegi giwang lebih matang karena rajawali menurunkan semua pemain termuda guna melatih mental para junior Sidoharjo. Kekecewaan ibu ibu arisan Mari Berkawan dan PKK juga terlihat jelas dengan hampir terdadi adu jotos antara sporter ibu ibu ini dengan seporter Persegi Giwang, desa Rayung, Senori, Tuban ini. Untuk Pertandingan hari ini Siapa yang akan Unggul apakah Rajawali Putra atau Gaseva sing jadi juara hari ini untuk menemani Persegi Giwang, desa Rayung, Senori, Tuban dan tim dari Sembung melaju ke Semi Final

21 Oktober 2009

Turnamen Sepak Bola Rajawali Putra Sidoharjo, Senori, Tuban Jilid 2

Turnamen sepak bola antar desa di kecamatan Senori yang diadakan oleh Rajawali Putra dan karang taruna Karya Bakti sejak kemarin 20 oktober og sudah mulai di gelar. Sebelum pertarungan antar tim peserta laga dimulai, panitia menyuguhkan pertunjukan Reog yang sangat menghibur para pemain dan penonton. Acara juga di buka oleh bapak Kamari dari polsek Senori serta di dampingi oleh bapak Mahfud Efendi. Acara pertarungan antar tim sepak bola yang berlangsung juga sangat menarik dan berlangsung dengan lancar dan damai. Dalam laga pembuka tim dari Rajawali putra bertanding melawan tim dari leran dengan hasil SERI 2-2.

24 Juni 2009

GAMBAR UNIK DAN ANEH
























































SEMUA GAMBAR UNIK DAN ANEH YANG ADA DISINI ADALAH MURNI DARI MENGUMPULKAN SATU PER SATU DARI INTERNET DAN YANG NGERASA PUNYA GAMBAR INI JANGAN MARAH YA!!!!!!!!!!HE..........HE.........E











banyak yang aneh ya di dunia ini ??????????











09 Januari 2009

Emas dan Batu

Emas dan Batu

Berkat kerja keras dan selalu menabung, petani itu akhirnya kaya raya. Karena tak ingin tetangganya tahu mengenai kekayaannya, seluruh tabungannya dibelikan emas dan dikuburnya emas itu di sebuah lubang di belakang rumahnya. Seminggu sekali digalinya lubang itu, dikeluarkan emasnya, dan diciuminya dengan penuh kebanggaan. Setelah puas, ia kembali mengubur emasnya.

Pada suatu hari, seorang penjahat melihat perbuatan petani itu. Malam harinya, penjahat itu mencuri seluruh emas si petani.

Esok harinya petani itu menangis meraung-raung sehingga seluruh tetangga mengetahui apa yang terjadi. Tak seorang tetangga pun tahu siapa yang mencuri emasnya. Jangankan soal pencurian, tentang lubang berisi emas itu saja mereka baru tahu hari itu. Kalau tidak ada pencurian, tak ada yang tahu bahwa petani itu memiliki emas yang dikubur di belakang rumahnya. Sebagian orang ikut bersedih atas pencurian itu, sebagian yang lain mengejek dan menganggap petani itu bodoh.

“Salah sendiri menyimpan emas di rumah. Mengapa tidak dijual saja dan uangnya dipakai untuk membangun rumah. Biar rumahnya lebih bagus, tidak reot seperti sekarang. Itulah ganjaran orang kikir. Kalau dimintai sumbangan, selalu saja jawabannya tidak punya. Sekarang, rasakan sendiri!”

Tetapi tak seorang pun yang berani terus terang mengejek atau mengumpat petani yang ditimpa kemalangan itu. Semua ejekan dan umpatan hanya diucapkan di antara sesama mereka saja, tidak di hadapan si petani. Hanya seorang lelaki tua miskin yang berani bersikap jujur kepada petani itu. Lelaki tua itu tinggal tak jauh dari rumah si petani.

“Sudahlah, begini saja. Di lubang bekas emas itu kuburkanlah sebongkah batu atau apa saja dan berlakulah seperti sebelum kau kecurian.”

Mendengar itu, si petani marah.

“Apa maksudmu? Kau mengejekku, ya? Yang hilang itu emas, bukan batu. Kau sungguh tetangga yang jahat. Kau memang orang miskin yang cuma bisa mengubur batu. Aku bisa mengubur emas atau apa saja semauku. Kini aku kehilangan emas dan kau enak saja menyuruhku mengubur batu. Kau pikir batu sama dengan emas?!”

Suasana pun gaduh. Orang-orang melerai.

Dengan tenang lelaki tua itu menjawab:

“Apa bedanya emas dan batu? Kalau kau bisa mengubur emas, seharusnya kau juga bisa mengubur batu. Tahukah kau, dengan mengubur emas berarti kau telah menjadikan logam mulia itu sebagai barang yang tidak berharga. Lalu, apa salahnya kau mengubur batu dan berkhayal yang kau kubur itu adalah emas.”



(Diceritakan kembali oleh: Prih Suharto. Sumber: Sketches for a Portrait of Vietnamese Culture)

Raja Telinga Keledai


Raja Telinga Keledai

Raja Zanas memerintah dengan sewenang-wenang. Kegemarannya menumpuk harta sebanyak mungkin yang diperolehnya dari pajak rakyatnya. Raja Zanas selain tamak juga seorang raja yang sangat kikir. Rakyat yang hidup sengsara tidak sekalipun pernah dipikirkannya. Anehnya raja yang zalim itu mempunyai kegemaran mendengarkan musik.

Padahal kata orang-orang bijak musik dapat memperhalus perasaan. Oleh karena itu yang menyukainya akan mempunyai perasaan yang lembut tetapi cerdas. Salah satu kegemaran Raja Zanas adalah mendengarkan tiupan suling. Kebetulan di negerinya ada seorang peniup seruling yang sangat pandai bernama Tarajan.

Raja Zanas sangat memanjakan Tarajan dan kerap mengirim peniup seruling itu ke seluruh penjuru negeri bahkan ke luar kerajaannya untuk berlomba. Tarajan selalu jadi juara pertama dan memperoleh hadiah-hadiah yang menggiurkan. Sayang karena hal itu Tarajan jadi sombong dan congkak. Karena sombongnya Tarajan mengaku dapat mengalahkan Dewa Apolo. Seorang Dewa bangsa Yunani yang sangat menguasai seni musik.

Tarajan mengusulkan pada Raja Zanas agar ia dipertandingkan dengan Apolo. Usul itu diterima dengan baik bahkan raja merasa bangga jika Tarajan dapat mengalahkan pemain musik dari kerajaan langit itu. Dewa Apolo yang mendengar tantangan itu menyanggupi. Justru Dewa itu ingin memberi pelajaran pada Tarajan dan Raja Zanas yang berkelakuan tidak lazim.

“Seandainya aku kalah biarlah aku mengabdi pada Raja Zanas seumur hidupku. Tetapi andaikan aku yang menang aku minta separuh kerajaanmu dan kuserahkan pada rakyatmu” kata Dewa Apolo. Raja Zanas dan Tarajan setuju. Mereka begitu yakin dapat mengalahkan Apolo yang tampak masih sangat muda itu.

Pada hari yang telah ditentukan pertandingan dimulai. Seluruh rakyat tumpah ruah ke halaman Istana. Sedangkan Dewa Zeus sebagai penguasa seluruh khayangan ikut menyaksikan tanpa seorang pun yang tahu. Sebagai penantang Tarajan dipersilakan meniup seruling terlebih dahulu. Dengan pongah Tarajan naik ke atas podium lalu segera meniup serulingnya. Seruling emas berbalut intan permata milik Tarajan segera mengumandangkan lagu-lagi yang sangat merdu. Naik turun seperti ombak. Lembut seperti angin pesisir. Bergolak seperti ombak menerjang karang.

Semua yang mendengarkan bagaikan tersihir. Begitu hebatnya tiupan seruling Tarajan. Raja Zanas tertawa terbahak-bahak dan yakin sekali peniup serulingnya akan keluar jadi pemenang. Tetapi Dewa Apolo tenang. Diam bagaikan patung, tetapi bibirnya tersenyum. Pertanda kagum juga pada permainan seruling Tarajan. Dan ketika usai sorak ssorai seperti membelah angkasa. Tarajan berdiri berkacak pinggang dengan wajah sangat pongah.

Ketika giliran Dewa Apolo, Dewa kesenian itu mengangkat serulingnya dengan cantik sekali. Lembut bagaikan menimang bayi suci. Dan ketika bibirnya mulai meniupkan sebuah lagu, langit berpendar-pendar antara siang dan malam. Rakyat yang menonton terhanyut dalam irama yang luar biasa indah. Dengan mata terpejam semua menari dengan lembut sekali. Mereka pun menyanyi sebuah lagu kedamaian yang sekonyong saja mampu dinyanyikan. Rakyat yang jumlahnya tidak terhitung itu larut dalam lagu-lagu dan irama yang sebelumnya tidak pernah mereka dengarkan tetapi sangat merdu mendayu-dayu.

Akhirnya Dewa Zeus yang menampakkan diri menyatakan Apolo sebagai pemenangnya. Dan meminta Raja Zanas seger memberikan separuh kerajaannya pada rakyatnya. Tetapi raja kikir itu menolakk hingga membuat Dewa Zeus marah. “Selama kau tidak memberikan pada rakyat apa yang telah kau janjikan, maka telingamu akan membesar setiap hari.” Kata Dewa Zeus.

Memang benar. Telinga Raja Zanas tiap hari semakin besar hingga sangat berat dan membuatnya tidak bisa berdiri apalagi berjalan. Jadilah ia raja bertelinga keledai. Akhirnya Raja Zanas menyerahkan separuh kerajaannya pada rakyatnya. Dan berjanji tidak lagi kikir dan tamak. Dewa Zeuslah saksi dari ucapannya.

Pulau Hantu

Pulau Hantu
Tersebutlah dua orang jagoan yang selalu ingin menunjukkan dirinya lebih jago dari yang lain. Pada suatu hari, mereka bertemu di perairan sebelah selatan Singapura.
Tanpa ba atau bu, mereka langsung saling menyerang. Mereka bertarung lama sekali hingga tubuh mereka bersimbah darah. Karena sama-sama kuat, tak ada tanda-tanda siapa yang akan kalah.

Jin Laut tidak suka dengan pertarungan itu karena darah mereka mengotori laut. Jin Laut lalu menjungkirbalikkan perahu mereka. Maksudnya agar mereka berhenti bertarung. Ternyata, mereka tetap bertarung. Dengan kesaktiannya masing-masing, mereka bertarung di atas air.
“Hei, aku perintahkan kalian berhenti beratarung! Ini wilayah kekuasaanku. Kalau tidak…”
Bukannya berhenti, kedua jagoan itu malah bertempur lebih seru. Dengan isyarat tangan, mereka bahkan seperti mengejek Jin Laut.

Jin Laut marah. Dia menyemburkan air ke wajah kedua jagoan itu sehingga pandangan mereka terhalang. Karena tak dapat melihat dengan jelas, kedua jagoan itu bertempur secara membabi-buta. Mereka mengayunkan pedang ke sana-kemari sekehendajk hati sampai akhirnya bersarang di tubuh lawan masing-masing. Kedua jagoan itu pun menemui ajalnya.

Para dewa di kayangan mura karena Jin Laut turut campur urusan manusia. Mereka memperingatkan Jin Laut untuk tidak lagi ikut campur urusan manusia. Jin Laut mengaku salah dan mencoba menebus dosa dengan membuatkan tempat khusus agar roh kedua jagoan itu dapat bersemayam dengan tenang. Jin Laut menyulap sampan yang ditumpangi kedua jagoan itu menjadi pulau tempat bersemayam roh mereka. Orang-orang kemudian menyebut pulau itu sebagai Pulau Hantu.

(Dari ASEAN Folk Literature, diceritakan kembali oleh Prih Suharto, prih_suharto @yahoo. com)

SEKILAS KABUPATEN TUBAN

Kabupaten Tuban terdiri dari 20 kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Grabagan, Widang

Di kota Tuban kita bisa mengunjungi beberapa obyek wisata, di antaranya Gua Akbar, Masjid Agung, Makam Sunan Bonang,Ngerong Rengel, Pemandian Bektiharjo, Air Panas Prataan, Air Terjun Nglirip,Goa Suci,Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan Pantai Boom. Cenderamata khas yang bisa dibeli adalah kain tenun (batikgedog) dengan motif yang sangat khas. Motif khas ini juga bisa kita temui dalam bentuk kaos, baju wanita, dan selendang. Selain itu, Tuban juga terkenal sebagai kota Tuak (atau toak dalam bahasa lokal). Tuak adalah cairan (legen)dari tandan buah pohon lontar (masyarakat menyebutnya uwit bogor) yang difermentasikan sehingga memabukkan karena mengandung alkohol. Sedianya legen dibuat menjadi gula jawa, atau dapat juga langsung diminum sebagai minuman yang menyegarkan dan tentu saja, tidak memabukkan, selain itu buah dari pohon lontar (ental atau siwalan ) ini juga bisa dimakan dan berasa manis serta kenyal.

Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaitu TUBAN berasal dari kata 'Tubo' atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.

Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT dan 6o 40' - 7o 18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari Gresik menuju Solo

Tuban mayoritas Suku Budayanya adalah Suku Jawa dan minoritas diantaranya adalah suku lain, seperti suku Madura, suku cina, suku Kalimantan, dll. Kebudayaan asli Tuban beragam, salah satunya adalah sandur. Budaya lainnya adalah Reog yang banyak ditemui di Kecamatan Jatirogo.

Kualitas Pendidikan di Tuban tergolong sangat baik. Terbukti dengan adanya 3 sekolah yang bertaraf internasional, antara lain, SMP Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 1 Tuban, dan SMK Negeri 1 Tuban, serta puluhan SMP dan SMA yang bertaraf Nasional. Menurut rencana, ada 1 SD yang akan bertaraf internasional, yakni SD Negeri 1 Kebonsari dan 3 SMP, yakni SMP Negeri 3 Tuban, SMP Negeri 5 Tuban, dan SMP Negeri 1 Rengel. Berbagai event lomba di juarai oleh pelajar Tuban. Banyak diantaranya adalah sekolah yang berkecimpung dalam dunia Karya Ilmiah Remaja, diantaranya adalah MTsN Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, SMP Negeri 3 Tuban, SMP Negeri 4 Tuban, SMP Negeri 6 Tuban, SMP Negeri 7 Tuban, SMP Negeri 1 Rengel, SMP Negeri 1 Jenu, SMP Negeri 1 Jatirogo, SMP Negeri 1 Singgahan, SMA Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 2 Tuban, dll. Selain Universitas Sunan Bonang ada institut pendidikan tinggi baru, yaitu Universitas Ronggolawe, yang pada awalnya dikenal sebagai IKIP PGRI TUBAN di Jalan Manunggal. Jurusan bahasa Inggris dari institut ini telah kerjasama dengan sebuah organisasi sukarela Inggris yang bernama Voluntary Service Overseas sejak tahun 1989. Setelah tiga sukarelawan, organisasi lain, yaitu Volunteers in Asia yang berasal dari Amerika Serikat meneruskan tradisi ini dengan mengekspos mahasisiwa serta dosen yang kurang sempat berlatih bahasa sehari-hari. Ketua jurusan Bapak Agus Wardhono telah menjadi doktor (S-3) dalam bidang Linguistik Inggris di Universitas Negeri Surabaya.

Sebagai Kabupaten, Tuban memiliki tempat penting seperti Kantor Bupati Tuban, Pendopo Kridho Manunggal (yang pernah dirusak dan dibakar massa), Kantor DPRD, Masjid Agung Tuban, GOR Rangga Jaya Anoraga, dll.

Pemerintahan Kabupaten Tuban ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahannya dulu adalah di Desa Prunggahan Kulon kecamatan Semanding dan kota Tuban yang sekarang dulunya adalah Pelabuhan karena dulu Tuban merupakan armada Laut yang sangat kuat. Asal nama Tuban sudah ada sejak pemerintahan Bupati Pertama yakni Raden Dandang Wacana. Namun, pencetusan tanggal harijadi Tuban berdasarkan peringatan diangkatnya Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Tuban dulunya adalah tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.

Tuban tidak hanya menjadi tempat penting pada masa Kerajaan Majapahit, namun Tuban juga menjadi tempat penting pada masa penyebaran Agama Islam. Hal tersebut dikarenakan Tuban berada di pesisir Utara Jawa yang menjadi pusat Perdagangan arab, dll yang sedang menyebarkan Agama Islam. Hal ini juga berkaitan dengan kisah Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah putra dari Bupati Tuban VIII Raden Tumenggung Haryo Wilotikto. Sunan Kalijaga dikenal sebagai Brandal Loka Jaya, karena sebelum jadi Wali Sunan Kalijaga adalah brandal (preman) yang suka mencuri hasil kekayaan Kadipaten Tuban. Namun, hasil curian tersebut untuk para Fakir Miskin. Lama-kelamaan, perbuatan tersebut diketahui oleh ayahanda Sunan Kalijaga dan diusir dari Kadipaten Tuban. Dalam pengasingannya, Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga) bertemu dengan Sunan Bonang. Sunan Bonang memiliki Tongkat emas yang membuat Raden Syahid menjadi ingin memiliki tongkat tersebut. Sesaat kemudian, Sunan Kalijaga merebut tongkat emas dan Sunan Bonang jatuh tersungkur. Sunan Bonang menangis dan Sunan Kalijaga merasa iba. Akhirnya Sunan Kalijaga mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan. Namun, Sunan Bonang menangis bukan karena kesakitan, tapi beliau menangis karena memutuskan rumput dan beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan beliau. Sesaat kemudian, beliau menancapkan Tongkat di Pesisir dan menyemburkan air. Tempat tersebut dinamai Sumur Srumbung. Setelah itu, Sunan Bonang menunjukkan Buah Aren yang berwarna emas. Raden Syahidpun tergoda dan memanjat pohon aren tersebut, tapi sebuah aren menimpa kepala beliau dan beliaupun pingsan. Setelah sadar, Raden Syahid diajak Sunan Bonang menuju Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan Jenu. Di sana, beliau menjaga tongkat Sunan Bonang yang ditancapkan pada sebuah batu. Anehnya, beliau tertidur selama 2 tahun. setelah sadar, Raden Syahid diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan di Juluki Sunan Kalijaga, maksudnya Kali dalam bahasa Indonesia berarti sungai, dan Jaga dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.

Perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah sangatlah gigih. Dengan bersenjatakan Bambu Runcing, mereka melawan penjajah. Namun, strategi masyarakat Tuban adalah dengan menggunakan Tuak, maksudnya, Penjajah disuguhi minuman memabukkan tersebut. Ketika mereka sudah tidak sadarkan diri, mereka menyerang dan menghancurkan pos dan benteng pertahanan penjajah.

Seiring kemajuan zaman, Tuban sekarang tidak sepenting dulu. Tuban sekarang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia, padahal Tuban mengandung nilai sejarah tinggi dan besar peran serta perjuangan masyarakat Tuban dalam melawan penjajah itu sudah mulai luntur dalam dunia pemerintahan Indonesia saat ini.

KABUPATEN TUBAN

Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia.
Ibu kotanya berada di kota Tuban.
Luasnya adalah 1.904,70 km² dan panjang pantai mencapai 65 km.
Penduduknya berjumlah sekitar 1 juta jiwa.
Tuban disebut sebagai Kota Wali karena Tuban adalah salah satu kota di Jawa yang menjadi pusat penyebaran ajaran Agama Islam.
Beberapa obyek wisata di Tuban yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Makam Wali, contohnya Sunan Bonang, Makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi (Palang), Sunan Bejagung dll.
Selain sebagai kota Wali, Tuban dikenal sebagai Kota Seribu Goa karena letak Tuban yang berada pada deretan Pegunungan Kapur Utara.
Bahkan beberapa Goa di Tuban terdapat stalaktit dan Stalakmit. Goa yang terkenal di Tuban adalah Goa Akbar, Goa Putri Asih, dll.
Tuban terletak di tepi pantai pulau Jawa bagian utara, dengan batas-batas wilayah: utara laut Jawa, sebelah timur Lamongan, sebelah selatan Bojonegoro, dan barat Rembang dan Blora Jawa Tengah

05 Januari 2009

TK SIDOASRI SIDOHARJO SENORI TUBAN

TK SIDOASRI SIDOHARJO SENORI
Ds. Sidoharjo, Kec. Senori, Kab. Tuban Provinsi Jawa Timur
Type: Sekolah
Jenjang: TK/RA
NSS: 002050617003
Komponen Akreditasi
Nilai Komponen
Standar Isi
Standar Proses
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standard Pengelolaan
Standar Biaya
Standar Penilaian
Nilai Akreditasi: 66,23
Peringkat Akreditasi: C
Tanggal Penetapan: 17-Dec-2007